Pages

Like Facebook

Tuesday 27 September 2016

Jangan Biarkan Sikapmu Dipengaruhi Kelakuan Orang Lain

Jangan Biarkan Sikapmu Dipengaruhi Kelakuan Orang Lain

Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Si penjual ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut.
Orang pertama jengkel menerima layanan seperti itu. Tapi, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu.
Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya,
“Hei .... kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”
Sahabatnya menjawab, “Sobat, kenapa harus dia yang menentukan cara kita dalam bertindak? 'Kan kita yang menentukan kehidupan kita, bukan orang lain.”
“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang pertama. Ia masih merasa jengkel.
“Ya, itu sih masalah dia, enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kita lah yang bertanggung jawab atas diri sendiri."
Hmm .... Sahabat.......,
Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi.
Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu.
Coba renungkan .... Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu?
Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak!
Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik.
“Pemenang kehidupan” adalah :
Orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit,
Yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta yang tetap tenang di tengah badai yang paling hebat ....
Yang selalu bersyukur atas nikmat-Nya
Yang selalu ikhlas dalam ibadah. Dan yang selalu sabar disetiap cobaan dan ujian.
Semoga kita menjadi salah satu pemenang kehidupan ... Semoga bermanfaat.
#jangan biarkan sikapmu dipengaruhi orang lain

Satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif

Sebatang pohon dapat membuat jutaan batang korek api, tapi satu batang korek api juga dapat membakar jutaan pohon.
Jadi, satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif.
Korek api mempunyai kepala, tetapi tidak punya otak, oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil, sang korek api langsung terbakar.
Kita  mempunyai kepala, dan juga otak, kita tidak perlu mudah terbakar marah hanya karena gesekan kecil.
Ketika burung hidup, ia makan ulat ... ketika burung mati, ulat makan burung.
Waktu terus berputar, roda kehidupan terus berlalu.
Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita.
Kita mungkin berkuasa tapi Allah SWT lebih berkuasa daripada kita.
Waktu kita sedang berjaya, banyak teman di sekeliling kita.
Waktu kita susah, baru kita kenal siapa sahabat kita.
Dan waktu kita sakit, baru kita tahu bahwa nikmat sehat itu sangat bernilai, jauh melebihi harta.
Ketika kita tua, kita baru tahu bahwa masih banyak yang belum kita kerjakan.
Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat hidup lebih berharga, saling menghargai dan saling memaafkan.
Selamat berkarya dan tetap semangat, semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan rahmat-Nya pada kita semua. Amin.

Dilarang Memposting Pengumuman Bercanda, Ini Alasannya


Dilarang Memposting Pengumuman Bercanda, Ini Alasannya

Buat temen2...yang suka memposting contoh2 pengumuman seperti yang saat ini banyak beredar, meskipun maksudnya bercanda. Mohon disimak dengan baik dan agar berhati-hati.

Pihak berwenang bekerja sama dengan Manajemen Whatsapp akan menelusuri setiap Nomor handphone yang menyebarkan "CONTOH-CONTOH PENGUMUMAN" yang bersifat isu meskipun berniat bercanda.

Hal tersebut dianggap sudah dianggap kategori penghasutan dan pelanggaran yang dapat dituntut oleh undang-undang.

Penelusuran Nomor Hp akan dilakukan mendadak dan serentak untuk seluruh wilayah. Langkah pertama yang akan dilaksanakan adalah memblokir nomor hp sehingga tidak dapat digunakan.

Jadi, mohon kepada teman-teman agar lebih berhati-ketika memposting Contoh- contoh Pengumuman.

@ Mohon diperhatikan dan diingat ya temen-temen.

*
*
*
*

Di atas adalah "CONTOH", pengumuman yang dapat membuat takut orang iseng.

Semprul. He he . . . . kena lagi deh.

Cerita Ustadzah Yang Pingsan Karena Dimadu


Hati-hati kalo ceramah yaa....?

Alkisah, dalam sebuah ceramah seorang Ustadzah  membagikan ilmunya.

Ustadzah berbicara di hadapan ibu-ibu majlis ta'lim :
" Dari pada suami ibu-ibu terjerumus ke dalam dosa, lebih baik ijinkan mereka untuk menikah lagi.
.....Mungkin ini berat, tetapi pahala yang akan Ibu dapatkan atas kerelaan ini sangatlah besar".

Salah satu ibu-ibu Jamaah mengacungkan jari ingin bertanya.

"Silahkan ibu" : kata ustadzah.

"Terima kasih, Ustadzah", ibu itu memulai bicara :

" Hari ini hati saya jadi sangat senang sekali dan mulai tenang setelah mendengar apa yang barusan Ustadzah sampaikan.."

" Emangnya kenapa Ibu..??" : tanya Ustadzah.

" Begini ustadzah dari dulu saya bingung  bagaimana caranya memberitahu ke Ustadzah."

" Syukurlah kalo emang apa yg saya sampaikan bisa bermanfaat buat Ibu " : sahut Ustadzah.

" Tapi setelah mendengar ceramah ustadzah barusan, saya mulai bisa memberanikan diri untuk memberitahu Ustadzah..... Bahwa .. ehmm…. sebelumnya saya mohon maaf kalo sampai sekarang belum bisa memberitahu Ustadzah."

" Beritahu saya aja.....karena kebahagiaan Ibu, Insya Allah jadi kebahagiaan saya juga." sahut Ustadzah.

" Baiklah ustadzah, bahwa sebenarnya dalam 2 tahun ini, saya sudah menjadi istri kedua dari Suami Ustadzah".

Mendengar cerita Ibu itu, Ustadzah seketika pingsan ....

Ternyata ustadzah sendiri belum siap menerima kenyataan kalo hal itu menimpa dirinya.

Tidak lama kemudian Ustadzah siuman,  terus dikasih minum oleh madunya sambil diajak istighfar...
Setelah istighfar dan tenang, akhirnya Ustadzah berkata kepada madunya :
" Maafkan saya adinda...., ternyata hati ini tidak sekuat batu.., tapi sekarang saya sudah faham dan harus ikhlas menerima nya."

Sambil berpelukan, ustadzah berkata : " Kita harus menjadi istri-istri yang sholehah."
Kemudian ustadzah berdiri menggandeng madunya dan melanjutkan ceramah nya dengan mengatakan ini salah satu contoh istri-istri yang sabar lillahi ta'ala...
Sontak para jama’ah terharu, salah seorang ibu muda yang cantik menangis terseguk kemudian berdiri mengacungkan tangan.
"Ya silahkan ibu..,  apa yang mau ditanyakan....?" : tanya ustadzah.

Si ibu ini dengan air mata bercucuran berkata : " ya ustadzah, saya tidak tahu apakah saya ini menangis sedih atau bahagia melihat ustadzah dan madunya kompak...
Saya tidak tahu apakah saya bisa kuat karena ternyata saya adalah istri ketiganya suami ustadzah.... "

Tiba-tiba gubrak ustadzah pingsan lagi di susul madunya....

Tidak lama kemudian Ustadzah dan madunya siuman,  terus dikasih minum sambil diajak istighfar.
Setelah istighfar dan tenang, akhirnya Ustadzah berkata : "Maafkan saya adinda-adinda.., ternyata hati ini tidak sekuat batu.., tapi sekarang saya sudah faham dan harus ikhlas menerima nya."

Setelah merasa tenang dan kuat, kemudian ustadzah berdiri menggandeng madu-madunya dan melanjutkan ceramah nya dengan mengatakan ini salah satu contoh istri-istri yang sabar lillahi ta'ala...

Sontak para jama’ah terharu..,  salah seorang ibu muda yang cantik kemudian berdiri mengacungkan tangan.

Tiba-tiba......gubraaak ustadzah pingsan lagi (padahal ibu itu belum bertanya).

Acara tetap dilanjutkan, kemudian, salah seorang panitia bertanya:
" Ya silakan ibu, apa yg mau ditanyakan.., barangkali saya bisa menjawab. "

Ibu itu sambil menahan sesuatu berkata :
" Maaf pak toiletnya sebelah mana ya, saya kebelet mau pipis."

Senyum sejenak ... Serius bangettt

Tidak Bisa Bahasa Arab, Karyawan Dipecat


Ini obrolan Dudung & Diding  di warung kopi.

"Dung, dah enak2 kerja di Arab, gaji gede, koq malah balik ke Tambun?" Tanya Diding.

"Bukannye keluar Ding, ane baru sebulan kerja langsung dipecat tanpa pesangon, gaji juga nggak dibayar..."

"Lha...? Koq bisa gitu???"

"Pas lagi nganter juragan, di tengah jalan ade batu gede. Sebenernye ane dah mau lewat pinggir, eeeh si juragan malah nunjuk2 ke arah batu sembari teriak2, "Hajar! Hajar! Hajaaaaarrr!!!"

"Terus ?"

"Ya ane tabrak... Jderr !!! Sampe mobilnye ringsek & jumpalitan. Juragan masuk rumah sakit, kepalenye bocor. Langsung ane dipecat...

Habis dipecat, ane baru inget...
Bahasa Arabnye 'Hajar' itu artinye 'Batu'.... Yah, nasib.

Friday 23 September 2016

DUNIA MENGUBAH KAMI SEMUA, KECUALI ENGKAU WAHAI ABU UBAIDAH



▪ Abu Ubaidah Al Jarrah, salah seorang dari sepuluh sahabat yang dijamin syurga. Lelaki terpercaya yang diberi gelar oleh Rasulullah sebagai Aamiinu Hadzil Ummah (Orang kepercayaan ummat ini).

▫ Beliau ditunjuk oleh Khalifah Umar ibnul Khattab radhiyallahu'anhu sebagai Gubernur di Wilayah Syam. Wilayah yang sangat kaya dan penuh peninggalan berharga, hingga hari ini.

▪ Saat Umar datang ke Syam, beliau meminta agar diajak oleh Abu Ubaidah utk mengunjungi rumahnya.

▫ Abu Ubaidah menjawab, "Untuk apa engkau datang ke rumahku..? Sungguh, engkau hanya akan memeras air mata melihatnya." Namun, Umar bersikeras.

▪ Berjalanlah mereka berdua menuju ke kediaman Abu Ubaidah Al Jarrah, Gubernur Wilayah Syam.

▫ Umar masuk ke rumah Abu Ubaidah, dan beliau tidak mendapati perabotan apapun di rumahnya kecuali hanya pedang, tameng, tikar, nampan (untuk makan) dan kantong air yang sudah usang.

▪ Umar pun bertanya, "Mana barang-barangmu yang lain..? Apakah engkau memiliki makanan..?"

▫ Abu Ubaidah meraih keranjang yang juga sudah usang dan mengambil beberapa potong roti yang kecil.

▪ Umar menangis, Abu Ubaidah pun berbisik, "Bukankah aku sudah katakan kepadamu wahai Amirul Mu'minin bahwa engkau hanya akan memeras air matamu jika ke rumahku."

▫ Beliau berkata, "Sungguh, hanya dengan bekal (perabotan) ini, sudah cukup bagi kami sekeluarga untuk sampai ke tujuan (kampung akhirat)."

▪ Umar pun berkata, "Dunia telah mengubah kami semua selain engkau, wahai Abu Ubaidah."

[Dikutip dari Ashaabur Rasul shallallahu alayhi wa sallam, Syaikh Mahmud al Mishri]

💥 Ya ikhwah, mari kita merenung sejenak...bagaimanakah dengan keadaan rumah dan harta benda kita? Sudahkah kita bersyukur atas apa yg telah Allah berikan kepada kita..???

Ataukah harta dunia itu telah merubah kita,sehingga kita lalai akan kehidupan akhirat..

Tuesday 13 September 2016

KISAH SEPOTONG ROTI GOSONG


Ketika aku masih kecil, Ibu suka membuatkan sarapan dan makan malam.
Setelah bekerja keras sepanjang hari, Ibu menghidangkan piring berisi telur, saus dan roti panggang gosong di depan meja ayah. Saat itu saya menunggu apa reaksi ayah.

Ayah mengambil roti panggang itu, tersenyum pada ibu, dan menanyakan kegiatan saya di sekolah.
Ayah mengoleskan mentega dan selai pada roti panggang itu dan menikmati setiap gigitannya.

Ketika beranjak dari meja makan, saya mendengar Ibu meminta maaf pada ayah, karena roti panggang yang gosong itu.

Satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan,
 “Sayang, jangan khawatir, aku suka roti panggang yang gosong.”

Sebelum pergi tidur saya bertanya, apakah ayah benar-benar menyukai roti panggang gosong.

Ayah memeluk erat dengan kedua lengannya dan berkata, “Nak, ibumu sudah bekerja keras sepanjang hari ini, dan dia benar-benar lelah. Jadi, sepotong roti panggang yang gosong tak akan menyakiti siapa pun."

"Tahukah kamu, apa yang menyakiti hati seseorang?
"KATA-KATA KASAR".

Hidup itu penuh dengan hal-hal dan orang-orang yang tidak sempurna

Menerima kesalahan orang lain dan memilih untuk merayakan perbedaan
Inilah kunci terpenting untuk mewujudkan hubungan yang sehat dan harmonis.

Hidup ini terlalu pendek untuk diisi dengan penyesalan dan kebencian.

Cintai mereka yang memperlakukanmu dengan baik, dan sayangi yang lainnya...

Yang indah hanya sementara.
Yang abadi adalah kenangan.
Yang ikhlas hanya dari hati.
Yang tulus hanya dari sanubari.

Tidak mudah mencari yang hilang.
Tidak mudah mengejar impian.
Namun yang lebih susah mempertahankan yang sudah ada.
Walaupun tergenggam, bisa terlepas juga.

Jika tak memiliki apa yang kau sukai, maka sukailah apa yang kau miliki..."

Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif...

Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa.

Apalagi yang mau
diperebutkan!
Apalagi yang mau disombongkan!

Jalani hidup ini dengan keinsyafan nurani.
Jangan terlalu perhitungan.
Jangan mau menang sendiri.
Jangan suka sakiti sesama.
Tiada hari tanpa kasih sayang.
Berlapang dada dan mengalah.
Lepaskan beban hidup dengan ceria.

Tak ada yang tak bisa diikhlaskan.

*Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan. *

Tak ada dendam yang tak bisa dihapuskan.

Setiap detik hidup ini adalah berkah dari Allah SWT.

Menjadi Buar Bibir Setelah Meninggal


Pujian orang yang disampaikan langsung di hadapan kita, sarat dengan tendensi dan kepentingan. Pujian orang yang disampaikan ketika kita tiada, itulah pujian yang sebenarnya.

Karena itu, diantara doa Ibrahim yang Allah sebutkan dalam al-Quran, beliau memohon agar menjadi buah bibir setelah beliau meninggal,

وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ

Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian

(QS. As-Syu’ara: 84).

Ibrahim memohon kepada Allah, agar dia diberi taufik untuk menjadi sumber kebaikan, sehingga semua orang memuji beliau, hingga hari kiamat.

Karena pujian manusia adalah kesaksaian mereka atas perbuatan dan perilaku kita di dunia.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

Suatu ketika para sahabat melihat seorang jenazah yang diangkat menuju pemakamannya. Merekapun memuji jenazah ini. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وجبَتْ، وجبتْ، وجبت

”Wajib.., wajib.., wajib.”

Tidak berselang lama, lewat jenazah lain. Kemudian para sahabat langsung mencelanya. Seketika, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وجبَتْ، وجبتْ، وجبت

”Wajib.., wajib.., wajib.”

Umarpun keheranan dan bertanya,

”Apanya yang wajib, Ya Rasul ?”

Jawab sang Nabi,

هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا، فَوَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ، وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا، فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الأَرْضِ

”Jenazah pertama kalian puji dengan kebaikan, maka dia berhak mendapat surga. Jenazah kedua kalian cela, maka dia berhak mandapat neraka. Kalian adalah saksi Allah di muka bumi.”

(HR. Bukhari 1367 & Muslim 949).

Jadilah manusia yang menebar kebaikan bagi lingkungannya, semoga pujian mereka menjadi saksi atas kebaikan kita.




🌐 nasehat.net


KESAKTIAN DAKWAH


Oleh: Dr. Adian Husaini
(Peneliti INSISTS)


Prof. Dr. Hamka pernah menulis sebuah artikel menarik berjudul “Islam dan Majapahit”,   yang dimuat dalam buku Dari Perbendaharaan Lama (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982). Bagi pengkaji sejarah Islam di Indonesia, artikel Hamka ini teramat sayang untuk dilewatkan. Hamka memulai artikelnya dengan ungkapan pembuka:

“Meskipun telah hidup di zaman baru dan penyelidik sejarah sudah lebih luas dari pada dahulu, masih banyak orang yang mencoba memutar balikkan sejarah. Satu di antara pemutarbalikkan itu ialah dakwah setengah orang yang lebih tebal rasa Hindunya daripada Islamnya, berkata bahwa keruntuhan Majapahit adalah karena serangan Islam. Padahal bukanlah begitu kejadiannya. Malahan sebaliknya.”

Hamka menjelaskan, bahwa  Kerajaan Majapahit pada zaman kebesarannya, terutama semasa dalam kendali Patih Gajah Mada, memang adalah sebuah kerajaan Hindu yang besar di Indonesia, dan pernah mengadakan ekspansi, serangan dan tekanan atas pulau-pulau Indonesia yang lain.  Dalam kitab “Negarakertagama”  disebutkan daftar negeri taklukkan Majapahit. Berbagai Kerajaan, baik Hindu, Budha, maupun Kerajaan Islam ditaklukkan.
         
  Kerajaan Islam Pasai dan Terengganu pun dihancurkan oleh Majapahit.       Pasai tidak pernah bangkit lagi sebagai sebuah kerajaan. Tapi, Pasai kaya dengan para ulama. Di dalam sejarah Melayu, Tun Sri Lanang menulis, bahwa setelah Kerajaan Malaka naik dan maju, senantiasa juga ahli-ahli agama di Malaka menanyakan hukum-hukum Islam yang sulit ke Pasai. Dan jika ada orang-orang besar Pasai datang ziarah ke Malaka, mereka disambut juga oleh Sultan-sultan di Malaka dengan serba kebesaran.
       
    Menurut Hamka, jika Pasai ditaklukkan dengan senjata, maka para ulama Pasai kemudian dating ke Tanah Jawa dengan dakwah, dengan keteguhan cita-cita dan ideologi. Para ulama datang ke Gresik sambil berniaga dan berdakwah. Terdapatlah nama-nama Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ibrahim Asmoro, atau Jumadil Kubro, ayah dari Maulana Ishak yang berputera Sunan Giri (Raden Paku) dan Sunan Ngampel (Makhdum Ibrahim).
       
   “Dengan sabar dan mempunyai rancangan yang teratur, guru-guru Islam berdarah Arab-Persia-Aceh, itu menyebarkan agamanya di Jawa Timur, sampai Giri menjadi pusat penyiaran Islam, bukan saja untuk tanah Jawa, bahkan sampai ke Maluku. Sampai akhirnya Sunan Bonang (Raden Rahmat) dapat mengambil Raden Patah, putra Raja Majapahit yang terakhir (Brawijaya) dikawinkan dengan cucunya, dan akhirnya dijadikan Raja Islam yang pertama di Demak,” tulis Hamka.

            Tindakan para wali dalam penyebaran Islam di Jawa itu tidak dapat dicela oleh raja-raja Majapahit. Bahkan, kekuasaan dan kewibawaan mereka di tengah masyarakat semakin meluas. Ada wali yang diangkat sebagai adipati Kerajaan Majapahit. Hamka menolak keras pandangan yang menyatakan, bahwa Majapahit runtuh karena diserang Islam. Itu adalah pemutarbalikan sejarah yang sengaja disebarkan oleh orientalis seperti Snouck Hourgronje. Upaya ini dilakukan untuk menjauhkan bangsa Indonesia agar tidak menjadikan Islam sebagai basis semangat kebangsaan. “Maksud ini berhasil,” papar Hamka.
         
   Akibatnya, dalam pentas sejarah nasional Indonesia yang diajarkan di sekolah-sekolah, nama Sunan Ampel dan Sunan Giri tenggelam oleh nama Gajah Mada. Nama Raden Patah dan Pati Unus yang mencoba mengusir penjajah Portugis dari Malaka tenggelam oleh nama Raja Airlangga. Upaya sistematis untuk memecah belah bangsa Indonesia yang mayoritasnya Muslim dilakukan dengan berbagai cara oleh penjajah Belanda. Salah satunya dengan menjauhkan Islam dari semangat kebangsaan Indonesia. Seolah-olah Indonesia adalah kelanjutan Kerajaan Majapahit.
     
     Simaklah paparan Hamka selanjutnya berikut ini:
“Marilah kita jadikan saja segala kejadian itu, menjadi kekayaan sejarah kita, dan jangan dicoba memutar balik keadaan, agar kokohkan kesatuan bangsa Indonesia, di bawah lambaian Merah Putih!

            Kalau tuan membusungkan dada menyebut Gajah Mada, maka orang di Sriwijaya akan berkata bahwa yang mendirikan Candi Borobudur itu ialah seorang Raja Budha dari Sumatra yang pernah menduduki pulau Jawa.
       
   Kalau tuan membanggakan Majapahit, maka orang Melayu akan membuka Sitambo lamanya pula, menyatakan bahwa Hang Tuah pernah mengamuk dalam kraton sang Prabu Majapahit dan tidak ada kstaria Jawa yang berani menangkapnya.
       
   Memang, di zaman jahiliyah kita bermusuhan, kita berdendam, kita tidak bersatu! Islam kemudiannya adalah sebagai penanam pertama jiwa persatuan. Dan Kompeni Belanda kembali memakai alat perpecahannya, untuk menguatkan kekuasaannya.
         
  Tahukan tuan, bahwasanya tatkala Pangeran Diponegoro, Amirul Mukminin Tanah Jawa telah dapat ditipu dan perangnya dikalahkan, maka Belanda membawa Pangeran Sentot Ali Basyah ke Minangkabau buat mengalahkan Paderi? Tahukah tuan bahwa setelah Sentot merasa dirinya tertipu, sebab yang diperanginya adalah kawan sefahamnya dalam Islam, dan setelah kaum Paderi dan raja-raja Minangkabau memperhatikan ikatan serbannya sama dengan ikatan serban ulama Minangkabau, sudi menerima Sentot sebagai “Amir” Islam di Minangkabau? Teringatkah tuan, bahwa lantaran rahasia bocordan Belanda tahu, Sentot pun diasingkan ke Bengkulu dan disana beliau berkubur buat selama-lamanya?
       
   Maka dengan memakai paham Islam, dengan sendirinya kebangsaan dan kesatuan Indonesia terjamin. Tetapi dengan mengemukakan kebangsaan saja, tanpa Islam, orang harus kembali mengeruk, mengorek tambo lama, dan itulah pangkal bala dan bencana.”

         
  Peringatan Hamka, ulama terkenal, ini kiranya sangat patut dicamkan! Upaya sebagian kalangan, baik LSM dalam dan luar negeri maupun sebagian unsur pemerintah untuk menjauhkan Islam dari masyarakat – dengan cara membangkitkan kembali tradisi-tradisi pra-Islam atau menanamkan paham sekularisme – sejatinya akan membawa Indonesia ke jurang bencana.

            Fenomana ini menunjukkan, bahwa tantangan dakwah Islam di Tanah Jawa sejatinya masih belum berubah. Jika Wali Songo dan para pendakwah Islam lainnya di Tanah Jawa telah memulai langkah-langkah yang spektakuler, mengubah agama penduduk mayoritas negeri ini menjadi Muslim, maka kaum Muslim selanjutnya berkewajiban melanjutkannya.

Dalam buku terkenalnya, Fiqhud Da’wah, M. Natsir menegaskan, bahwa dakwah adalah kewajiban setiap muslim. “Tidak boleh seorang Muslim dan Muslimah menghindarkan diri dari padanya.

NTUK PRIA....!!! Menikahlah Sebelum Mapan

NTUK PRIA....!!! Menikahlah Sebelum Mapan, Agar Istri Dan Anak2mu Tau Arti Perjuangan


Dan entah karena apa saya teringat dengan kata­-kata yang dibuat judul diatas, Buktinya banyak kita lihat pasangansuami istri yang ketika belum menikah rezeki seret namun setelah nikah terasa lebih dari cukup dan akhirnya bisa hidup mapan.

Berbahagialah bagi mereka yang berani menikah sebelum mapan. Beruntunglah bagi mereka yang mendapatkan pasangan yang belum mapan.

Banyak dari mereka yang selalu menunda menikah dengan alasan hidupnya belum mapan. Padahal kata 'mapan'sendiri relatif. setiap orang punya penafsiran yang berbeda tentang arti kata 'mapan'.

Bagi saya sendiri, arti kata 'mapan' sebenarnya sangat luas, bukan hanya mencakup perkara kekayaan duniawi saja,bisa jadi arti mapan adalah soal kesanggupan seseorangdalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Jika kata mapan hanya diartikan sebatas uang atau jabatan,bukankah sering kita lihat mereka yang secara materi bisa dikatakan lebih dari cukup dan sukses dalam berkarir namun tak kuasa ketika menghadapi ego dan amarahnyasendiri?

Buat apa punya banyak harta, karir gemilang namun tak punya rasa tanggung jawab pada keluarga. Banyak kita lihatsuami yang rela membuat istri dan anak­anaknya 'susah' bahkan suka memanjakan diri sendiri , atau malah bisa jadi hobinya memanjakan selingkuhannya.  Artinya harta yang melimpah sama sekali tak akan berguna dalam sebuahpernikahan jika kita tak punya 'cinta'untuk menjalaninya.

Tidak sedikit suami yang sudah 'mapan' duluan sebelum menikah merasa bahwa dialah yang memiliki 'uang' dialah yang punya 'penghasilan', dialah yang bisa mempunyai 'kemapanan', orang­orang bertype seperti ini sering tidak menghargai dan merendahkan istrinya.

'Jika Kamu nekat menikah sebelum mapan, lantas istri dan anakmu dikasih makan apa? Mau makan cinta?' Barangkalipertanyaan itulah yang akan sering dilontarkan. Tapi mereka lupa bahwa mapan dan tanggung jawab merupakan dua halyang berbeda. Dan yang dibutuhkan dalam hubungan pernikahan bukan harta dunia yang melimpah, Namun hanya satu: Tanggung jawab!

Menikahlah sebelum mapan, karena ini adalah pilihan orang­orang cerdas,yang hidupnya dipenuhi rasa optimisyang melimpah sekaligus empati yang mendalam. Bagi kamu yang sedang mencari pasangan, Carilah orang yangseperti ini. Pilihlah orang yang mengajak Kamu menuju sukses dan bahagia, bukan orang yang sudah 'merasa' sukses lalu hanya akan menjadikanmu hanya sebagai pelengkap' saja.
Menikahlah sebelum kamu mapan, agar istri dan anakanakmu dibesarkan bersama dengan kesulitan yang kamu hadapi, agar istri dan anakmu kenyang dengan kebesaran dan keajaiban Allah, jangan sampai kamu tinggalkan anak istrimu dalam keadaan tidak paham bahwa sejatinya hidup adalah sebuah proses perjuangan.

*****

Berikut adalah beberapa komentar dari netizen terkait menikah sebelummapan' yang ditulis oleh akun Fahd Pahdepie,

Memang harus menikah dulu baruMAPAN, soalnya sudahbanyak kejadian mapan dulu lalu menikah ujung­ujungnya malah di GREBEK PAK RT...hehehe.... (Anang Arifuddin)

Mapan atau tidaknya seseorang bukan merupakan tolak ukur untuk menikah atau tidak menikah, karena pasangan sejati hendaknya setia baik susah maupun senang, lihatlah Nabi Ayyub yang ditinggal oleh istrinya ketika Allah membericobaan berupa sakit dan jatuh miskin, itulah tanda cinta istri yang hanya berlandaskan pada materialisme bukan pada keimanan.. bisa jadi kalau mereka yang menikah dikarenakan suami yang mapan dan suatu saat jatuh miskin,apa ada jaminan istri masih setia? (Sylmi Salamun)

Kemapanan relatif bagi setiap orang... yang terpenting adalah antara pasangan sudah tahu tugas dan tanggung jawab masing­masing (Luluk Nur Hidayah)

Allah sudah menjamin ... tidak usah takut dengan apa yang belum tentu terjadi.. toh Allah sudah menjamin, ayam dalam kandangpun bisa makan... yang penting kita punya mental yang kuatilmu yang cukup dengan izin Allah insyaAllah semua akan lancar dan sejahtera dengan menjadi keluarga Sakinah mawadah warrahmah.. Aamiin (Al Khan)

Kalau nikahnya di niatkan untuk menyempurnakan agama dan semata mata hanya mencari keridhoan Allah pasti enak ngejalaninnya... (Herman Nya Ani)

Nikah kok nunggu mapan.. sing nunggu mapan ki kawin...mapan turu sik ..baru kmudian kawin... 😄😄😄
(Santoso Hasan)

Menikah bukan karena kemapanan atau tidaknya seseorang dalam materi namun jika seseorang merasa mampu untuk membina rumah tangga yang bahagia, baik itu dalam materi maupun dalam tanggung jawab sebagai suami maka menikahlah. Kalau menyangkut rizki atau kemampanan dalam sebutan lainya isya Allah itu Allah yang kuasaakan hal itu.(Rendy Maifal)

Lebih indah mapan bersama saat sudah halal dan menikah, nikmatnya bisa dirasakan bersama (Kenina Shelia)

Mapan nggak harus dari ekonomi. Mapan itu dari segi emosi, kepribadian, akhlak dan yang penting keimanan.Banyak juga kok yang nikah sebelum mapan atau bahkan udah mapan sekalipun, dia kerja keras hingga akhirnya dikasi rezeki sama Allah, tapi di tengahperjalanan cerai gara ­ gara orang ke tiga. Itu karena imannya kurang. Kalau dari segi ekonomi kita jangan khawatir. Percaya aja sama Allah, rejeki kita udah di atur kok, asal tetep kerja keras.(FredyBagus)

Semua komen di atas ada benarnya... tapi ada beberapa yang mempertanyakan... apa mau orang tua perempuan dipinang alakadarnya... kita jangan munafik ... umumnya keluarga perempuanlah yang menentukan berapa dana diminta...memang agama tidak ada  mnentukan... kalau nikah di KUA saja.. fitnah bertebaran... kenapa nikah dikua... hamil ya... padahal gak ada apa­apa... tapi berita negatif dah nyebar...banyaklah macamnya...saya sudah sering ngalami... keluarga saya banyak yang laki­laki... minang terus... jadi udah pengalaman... dan saya sekarang punya anak laki.. 28 tahun, belum nikah dan baru kerja... pastinya bersiap akan hadapi kayak gini kalau mau minang anak orang(Wahidah Awang)

Lalu bagaimana pendapat kamu tentang'Menikah Sebelum Mapan'? Setujukah?      

***
SETUJUUUUU....!!

😄😄😄 👆

AL-QUR'AN DAN NAPOLEON



Napoleon Bonaparte seorang yang brilian dalam dunia politik telah memikirkan tentang kaum muslimin.

Dia bertanya, "Dimanakah markas kaum muslimin?"

Orang- orang menjawab, "Mesir"

Dia pun bergerak menuju Mesir, disertai seorang penerjemah Arab. Sesampainya di sana, dia bersama penterjemahnya itu
lansung menuju perpustakaan.

Dia berkata kepada Sang penterjemah,
"Bacakan salah satu buku itu untukku."

Si penterjemah mengambil salah satu diantara sederet buku yang ada di sana, ternyata yang diambilnya adalah Al-Quran.

Lembar pertama yang
dibukanya membuatnya terpesona, dia membacakan ayat ini kepada Napoleon

: SESUNGGUHNYA AL-QURAN INI MEMBERIKAN PETUNJUK (KEPADA MANUSIA ) MENUJU JALAN YANG PALING LURUS (Al- isra :9)
Napoleon keluar dari perpustakaan.

Dari malam hingga pagi , dia terus memikirkan ayat tersebut. Setelah terjaga dari tidurnya dipagi hari, untuk kedua kalinya dia lansung ke perpustakaan.

Dia meminta kepada penterjemah untuk membaca
kan buku yang kemarin dibacakan untuknya. Si penterjemah membuka A-Quran, membacakan beberapa ayat dan mengartikannya.

Setelah itu Napoleon kembali ke
rumahnya. Malam hari nya dia terus tenggelam dalam lamunan tentang Al-Quran itu .

Hari ketiga dia kembali lagi ke
perpustakaan. Atas permintaan
Napoleon , si penterjemah pun lansung membacakan beberapa ayat dan menterjemahkannya .
Mereka berdua kemudian keluar dari perpustakaan.

Napoleon bertanya, "Berkaitan dengan agama manakah buku ini?"

Si penterjemah menjawab, "Ini adalah kitab orang- orang Islam , dan mereka berkeyakinan bahwa Al-Quran ini telah diturunkan dari langit kepada Nabi besar mereka."

Napoleon lantas mengucapkan dua kalimat... Yang pertama menguntungkan kaum muslimin dan yang kedua membahayakan mereka

Ucapan yang keluar dari mulut politikus besar ini dan menguntungkan kaum muslimin adalah kata-katanya,

"Aku telah belajar dari buku ini, dan aku merasa bahwa apabila kaum muslimin mengamalkan aturan-aturan Komprehensif buku ini, maka niscaya mereka tidak akan pernah terhinakan."

Adapun kata-kata yang membahayakan kaum muslimin adalah, :

"Selama Al- Quran ini berkuasa ditengah-tengah kaum muslimin, dan mereka hidup dibawah naungan ajaran ajarannya yang sangat istimewa, maka kaum muslimin tidak akan tunduk kepada kita, kecuali bila kita pisahkan antara mereka dengan Al-Quran."

Al-Quran selalu
mengumandangkan
kebebasan bagi kaum tertindas,

Al-Quran membelah kepala orang zalim dengan pedangnya yang tajam,

Al-Quran memancarkan cahayanya yang terang benderang,
Dalam gelapnya malam-malam
kerusakan, fitnah dan kezaliman,

Ia kawan bagi para pecinta ditengah malam,

Al-Quran jiwa keberanian manusia- manusia Agung,

Selama kecintaan atas Al-Quran terkandung dihati kita, Selama Al-Quran menjadi sultanku...kita dan kalian, Niscaya musuh tidak akan pernah kalahkan kita,

Karena Al-Quran telah membuat fondasi bagi kemenangan,
Apabila si pecinta telah bersua dengan bunga-bunga surgawi,
Maka Al-Quran menjadi beratus-ratus surga dan taman ridhwan,

Mereka telah membina Shiddiq dengan kecintaan kepada Al-Quran,

Benar, Al-Quran adalah hati dan jiwa kaum muslimin.

Semoga Bermanfaat!!

Kisahceritaislamm.com

DOA

‏« ﺍَﻟَﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻗْﺴِﻢْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺧَﺸْﻴَﺘِﻚَ ﻣَﺎ ﺗَﺤُﻮْﻝُ ﺑِﻪِ ﺑَﻴْﻨَﻨَﺎ ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﻣَﻌَﺎﺻِﻴْﻚَ ، ﻭَﻣِﻦْ ﻃَﺎﻋَﺘِﻚَ ﻣَﺎ ﺗُﺒَﻠِّﻐُﻨَﺎ ﺑِﻪِ ﺇِﻟَﻰ ﺟَﻨَّﺘِﻚَ ، ﻭَﻣِﻦْ ﺍﻟْﻴَﻘِﻴْﻦِ ﻣَﺎ ﺗُﻬَﻮِّﻥُ ﺑِﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻣَﺼَﺎﺋِﺐَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ، ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻣَﺘِّﻌْﻨَﺎ ﺑِﺄَﺳْﻤَﺎﻋِﻨَﺎ ﻭَﺃَﺑْﺼَﺎﺭِﻧَﺎ ﻭَﻗُﻮَّﺗِﻨَﺎ ﻣَﺎ ﺃَﺣْﻴَﻴْﺘَﻨَﺎ ، ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻪُ ﺍﻟﻮَﺍﺭِﺙَ ﻣِﻨَّﺎ ، ﻭَﺍﺟْﻌَﻞْ ﺛَﺄْﺭَﻧَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﻇَﻠَﻤَﻨَﺎ ، ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْﻧَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﻋَﺎﺩَﺍﻧَﺎ ، ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠْﻌَﻞْ ﻣُﺼِﻴْﺒَﺘَﻨَﺎ ﻓِﻲْ ﺩِﻳْﻨِﻨَﺎ ، ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠْﻌَﻞِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺃَﻛْﺒَﺮَ ﻫَﻤِّﻨَﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻣَﺒْﻠَﻎَ ﻋِﻠْﻤِﻨَﺎ ، ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺴَﻠِّﻂْ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﻳَﺮْﺣَﻤُﻨَﺎ »

*Ya Allah, berikanlah kami rasa takut kepadaMu yang boleh menjadi penghalang di antara kami dan maksiat kepadaMu, dan (berikanlah kami) ketaatan kepadaMu yang boleh menyampaikan kami kepada syurgaMu, dan (berikanlah kami) keyakinan yang memudahkan kami untuk menghadapi musibah dunia, Ya Allah, berilah kami manfaat pada pendengaran kami, penglihatan kami dan kekuatan kami selagi kami hidup, dan jadikanlah ia kekal dengan kami dan terpelihara sehinggalah kami mati, dan Kau berikanlah balasan ke atas orang yang menzalimi kami, dan bantulah kami ke atas orang yang memusuhi kami, dan janganlah Kau timpakan musibah pada agama kami, dan janganlah juga Kau jadikan dunia ini sebagai sebesar-besar kerisauan (matlamat) kami serta (janganlah Kau jadikan) pengetahuan kami mengenai dunia semata-mata, dan janganlah Kau biarkan orang yang tidak mengasihani kami menguasai kami.*

=============================

« ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲْ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﺠْﺰِ ﻭَﺍﻟْﻜَﺴَﻞِ ﻭَﺍﻟْﺠُﺒْﻦِ ﻭَﺍﻟْﺒُﺨْﻞِ ﻭَﺍﻟْﻬَﺮَﻡِ ﻭَﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ . ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺁﺕِ ﻧَﻔْﺴِﻲْ ﺗَﻘْﻮَﺍﻫَﺎ، ﻭَﺯَﻛِّﻬَﺎ ﺃَﻧْﺖَ ﺧَﻴْﺮُ ﻣَﻦْ ﺯَﻛَّﺎﻫَﺎ، ﺃَﻧْﺖَ ﻭَﻟِﻴُّﻬَﺎ ﻭَﻣَﻮْﻻَﻫَﺎ . ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲْ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﻋِﻠْﻢٍ ﻻَ ﻳَﻨْﻔَﻊُ، ﻭَﻣِﻦْ ﻗَﻠْﺐٍ ﻻَ ﻳَﺨْﺸَﻊُ، ﻭَﻣِﻦْ ﻧَﻔْﺲٍ ﻻَ ﺗَﺸْﺒَﻊُ، ﻭَﻣِﻦْ ﺩَﻋْﻮَﺓٍ ﻻَ ﻳُﺴْﺘَﺠَﺎﺏُ ﻟَﻬَﺎ »

*"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kelemahan, kemalasan, sikap pengecut, kebakhilan, kepikunan, dan azab kubur. Ya Allah, berikanlah diriku ketakwaannya dan sucikanlah ia, karena Engkaulah sebaik-baik yang menyucikannya, Engkaulah penolong dan yang memilikinya. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan'."*

Motivasi pagi


Kalau berselisih dengan pelanggan...
Walaupun kita menang...
Pelanggan tetap akan lari...

Kalau berselisih dengan rekan sekerja...
Walaupun kita menang...
Tiada lagi semangat bekerja dalam tim...

Kalau kita berselisih dengan boss...
Walaupun kita menang...
Tiada lagi masa depan di tempat itu...

Kalau kita berselisih dengan keluarga..
Walaupun kita menang...
Hubungan kekeluargaan akan renggang.

Kalau kita berselisih dengan guru...
Walaupun kita menang...
Keberkahan menuntut ilmu dan kemesraan itu akan hilang..

Kalau berselisih dengan teman..
Walaupun kita menang...
Yang pasti kita akan kekurangan teman...

Kalau berselisih dengan pasangan...
Walaupun kita menang...
Perasaan sayang pasti akan berkurang...

Kalau kita berselisih dengan siapapun...
Walaupun kita menang...
Kita tetap kalah...
Yang menang.. hanya ego diri  sendiri
Yang tinggi dan naik adalah emosi..
Yang jatuh adalah citra dan jati diri kita.
Tidak ada artinya kita menang dalam perselisihan..
Karena MENANG JADI ARANG KALAH JADI ABU...

OLEH KARENA ITU...
Apabila menerima teguran, gak usah terus melenting...bersyukurlah...karena masih ada  yang mau menegur kesalahan kita. Berarti masih ada orang yang memperhatikan kita..

yuk kita jaga selalu kekompakan dalam kebersamaan...

*yuk kita jaga lisan dan tulisan...kita jaga sikap dan perilaku...agar tidak ada hati yang tersakiti. Semoga bermanfaat...

Lelaki Beristri Empat



💜Istri ke 1:  Biasa    
                    biasa saja,  
                    biasanya
                    tdk diperha-
                    tikan.
💛Istri ke 2: Agak cakep,
                    agak diper-
                    hatikan.
💙Istri ke 3: Lumayan
                    cakep,
                    diperhati-
                    kan.
💚Istri ke 4: Sangat ca-
                    kep,sangat
                    diperhati-
                    kan dan di-
                    sanjung2
                    dan diuta-
                    makan!

⏰Waktu pun berlalu begitu cepat dan tibalah saat sang lelaki(suami) tersebut mau meninggal,
lalu dipanggilnya ke 4 org istrinya.

💚Dipanggilnya istri ke 4 yg paling cakep dan ditanya,"Maukah kamu ikut menemaniku ke alam kubur?", dia menjawab, "Maaf, cukup sampai di sini saja saya ikut denganmu."

💙Saat dipanggil istri ke 3 dan ditanya hal yang sama, dia pun menjawab,"Maaf, saya hanya akan mengantarmu sampai di kamar mayat dan paling jauh sampai di rumah duka."

💛Kemudian dipanggil istri ke 2 dan ditanya hal yang sama, dia pun menjawab,"Baik, saya akan menemanimu tapi hanya sampai ke liang kubur, setelah itu selamat tinggal."

😭Si suami sungguh kecewa mendengar semua itu. Tetapi inilah kehidupan dan menjelang kematian.

💜Lalu dipanggillah istri ke 1 dan ditanya hal yang sama, si suami tak menyangka akan jawabannya,"Saya akan menemanimu kemanapun kamu pergi dan akan selalu mendampingimu........"

❓Mau tahu siapa istri ke 1 sampai ke 4 itu ?

💚Istri ke 4 adalah "harta dan kekayaan". Mereka akan meninggalkan jasad kita seketika saat kita meninggal.

💙Istri ke 3 adalah "teman- teman" kita. Mereka akan mengantarkan jasad kita hanya sampai di saat disemayamkan.

💛Istri ke 2 adalah keluarga/ famili, saudara dan teman dekat" kita. Mereka akan mengantar kita sampai dikuburkan,  akan meninggalkan kita setelah mayat kita dimasukkan dalam liang kubur dan ditutup dengan tanah.

💜Istri ke 1 adalah "amal dan ibadah " kita selama hidup di dunia.
Karena amal dan ibadah kita inilah yang paling setia mendampingi kita saat menghadap Tuhan . .

Semoga bisa jd renungan kita bersama...
😀😀😀😀

TOKO JUAL ISTRI



Sebuah Toko yg menjual Istri, baru dibuka dimana Pria dpt memilih Wanita untuk dijadikan sebagai seorang Istri....

Di antara instruksi2 yg ada di pintu masuk, terdapat instruksi yg menunjukkan bagaimana aturan main utk masuk toko tsb:

“Kamu hanya dpt mengunjungi toko ini SATU KALI!”

Toko tsb terdiri dr 6 lantai, dimana setiap lantai akan menunjukkan “Kelompok Calon Istri”

Semakin tinggi lantainya, semkn tinggi pula nilai Wanita tsb....

Kamu dpt memilih Wanita di lantai tertentu/lebih memilih ke lantai berikutnya, tp dgn syarat TIDAK BISA TURUN LAGI ke lantai sblmnya kecuali utk Keluar dr Toko.

Lalu, seorang pria pun pergi ke ” TOKO ISTRI ” tsb untuk mencari Istri.

Di setiap lantai terdpt tulisan spt ini:

Lt 1:
“Wanita di lantai ini taat pd Tuhan & Pandai Memasak.”

Pria itu Tersenyum, kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.

Lt 2:
“Wanita di lt ini taat pd Tuhan, Pandai Memasak & Lemah Lembut.”

Kembali pria itu naik ke lantai selanjutnya.

Lt 3:
“Wanita di lt ini taat pd Tuhan, Pandai Memasak, Lemah Lembut & Cantik.”

”Wow!”, ujar sang pria, tetapi pikirannya msh penasaran & trs naik.

Lalu sampailah pria itu di lt. 4 n terdpt tulisan:
“Wanita di lt ini taat pd Tuhan, Pandai Memasak, Lemah Lembut, Cantik Banget & Sayang Anak.”

”Ya ampun!” Dia berseru, ”Aku hampir tak percaya!”

Dan dia tetap melanjutkan ke lt 5: “Wanita di lt ini taat pd Tuhan, Pandai Memasak, Lemah Lembut, Cantik Banget, Sayang Anak & Sexy.”

Dia tergoda utk berhenti tp kemudian dia melangkah ke lt. 6 & terdapat tulisan:
“Anda adalah pengunjung yg ke 8.089.3561
TIDAK ADA WANITA di Lantai ini.

Lantai ini hny semata2 pembuktian utk Pria yg TIDAK PERNAH PUAS.”

Terima kasih telah berblanja di ” TOKO ISTRI “.

Mohon hati2 ketika keluar dr sini.

Pesan moral ini bukan cuma utk Pria tapi juga utk Wanita:

“Tetaplah selalu merasa Puas akan Pasangan yg Sudah Tuhan Sediakan.

Jgn terus Mencari yg Terbaik tapi
 Jadikanlah Yang Ada Terbaik bagi Anda.

Saat Harta Seperti Genangan Air



1. Harta itu adakalanya seperti air; jika didiamkan bisa rusak dan jadi sarang nyamuk, namun jika dialirkan ia tetap bersih, bisa memberi manfaat bagi lebih banyak tumbuhan dan makhluk2 lainnya.

2. "Mengalirkan" harta untuk usaha akan kembali kepada pemiliknya dengan jumlah yang lebih banyak, bahkan orang lain yg "bersinggungan" dengan "alirannya" pun turut merasakan manfaatnya.

3. Sementara "mengalirkan" harta dg cara infaq, shadaqah, wakaf dan pemberian lainnya akan membantu meringankan beban orang lain, membawa berkah baginya di dunia dan jadi balasan yang besar di hari kiamat.

4. Karena besarnya manfaat infaq dan shadaqah, Allah pun mengingatkan agar berinfaq sebelum ajal mendekat.

5. Allah tidak menyuruh kita menginfakkan semua harta yg dikaruniakanNya kepada kita, kecuali sebagiannya saja! Ya sebagian saja!

6. Jika ajal telah dekat namun infaq blm dilakukan maka penyesalan dan angan2 yg tidak bergunalah yg muncul.

7. Mari renungi makna pesan Allah berikut:

((Dan infakkanlah sebagian dari apa yg telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, lalu dia berkata: "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sebentar saja, maka aku akan bersedekah dan menjadi golongan orang2 yang sholeh."))

(QS. Al Munafiqun: 10).


______
*Kajian Sabtu Shubuh Mesjid Al Magfirah Vila Mutiar Serpong, 10-09-2016

**SilahkanShare☺

Filosofi gula & Kopi


Kasus 1
Jika kopi terlalu pahit
Siapa yang salah?

Gula lah yg di salahkan karena terlalu sedikit hingga "rasa" kopi pahit

Kasus 2
Jika kopi terlalu manis
Siapa yg di salahkan?

Gula lagi karena terlalu banyak hingga "Rasa" kopi manis

Kasus 3
Jika takaran kopi & gula balance
Siapa yg di puji...?

Tentu semua akan berkata...
Kopinya mantaaap

Kmn gula yg mempunyai andil
Membuat "rasa" kopi menjadi mantaaap

Mari Ikhlas seperti Gula yg larut tak terlihat tapi sangat bermakna.

Gula PASIR memberi RASA MANIS pada KOPI, tapi orang MENYEBUTnya KOPI MANIS... bukan KOPI GULA...

Gula PASIR memberi RASA MANIS pada TEH, tapi orang MENYEBUTnya TEH MANIS... bukan TEH GULA...

ORANG menyebut ROTI MANIS... bukan ROTI GULA...

ORANG menyebut SYRUP Pandan, Syrup APEL, Syrup JAMBU....
padahal BAHAN DASARnya GULA....
Tapi GULA tetap IKHLAS LARUT dalam memberi RASA MANIS...

akan tetapi apabila berhubungan dgn Penyakit, barulah GULA disebut..PENYAKIT GULA

BEGITUlah HIDUP.... Kadang KEBAIKAN yang Kita TANAM tak pernah diSEBUT Orang....
Tapi kesalahan akan dibesar-besarkan...

IKHLASlah seperti GULA...
LARUTlah seperti GULA...

Tetap SEMANGAT memberi KEBAIKAN...!!!!
Tetap SEMANGAT menyebar KEBAIKAN..!!!

Karena KEBAIKAN tidak UNTUK DISEBUT...

tapi untuk DIRASAkan...

Semoga bermanfaat

Friday 9 September 2016

KONDANGAN ZAMAN KINI


Pengalaman saya diundang untuk menghadiri pesta pernikahan mewah anak seorang pejabat sbb : ...
Ketika sampai di lobby ...ada 2 pintu.
Pintu-1 tertulis "Untuk keluarga laki-laki"
Pintu-2 tertulis "Untuk keluarga perempuan"

Saya lantas masuk melalui pintu keluarga pengantin laki-laki. Saya berjalan beberapa langkah dan melihat ada 2 pintu lagi.
Pintu-1 tertulis "untuk tamu laki-laki"
Pintu-2 tertulis "untuk tamu perempuan."

Kemudian saya masuk melalui pintu untuk tamu laki-laki. Saya berjalan beberapa langkah melihat ada 2 pintu lagi.
Pintu-1 tertulis : "Untuk yang membawa kado"
Pintu-2 tertulis : "Untuk yang tidak membawa kado".

Saya masuk melalui pintu yang tidak membawa kado. Setelah itu saya melihat ada 2 pintu lagi.
Pintu-1 tertulis : "Untuk yang membawa amplop"
Pintu-2 bertuliskan : "Untuk yang tidak membawa amplop".

(Saya berkata dalam hati... "Syukurlah, ternyata ada ruang juga untuk yg datang dengan tangan kosong"). Lalu saya memilih untuk ke pintu 2.
Kemudian saya berjalan beberapa langkah dan ternyata ......
Saya sudah berada di jalan raya !!!

Wkwkwk, ternyata di jalan ada plang" Pulang sana, ngapain KONDANGAN modalnya batik doang"

Thursday 8 September 2016

Kumpulan Seratus Macam Sunnah Nabi


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ: (( إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِيْ وَلِيًا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِليَّ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ ، وَمَا زَالَ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ باِلنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا ، وَإنْ سَأَلَنِيْ لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِيْ لأُعِيْذَنَّهُ ، وَمَا تَرَدَّدْتُ فِيْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِيْ عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ ، يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَ أَنَا أَكْرَهُ مُسَاءَتَهُ )) [ رَوَاهُ الْبُخَارِي:6502]

Diriwayatkan dari Abu Hurairah - radhiyallahu ‘anhu - ia berkata: Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam-. telah bersabda: “Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman: “Barangsiapa yang memusuhi salah seorang wali-Ku, maka Aku telah mengumumkan peperangan kepadanya, dan tidaklah seorang hamba mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu pekerjaan yang lebih Aku sukai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku tidak henti-hentinya mengerjakan amalan-amalan sunnah (melengkapi amalan-amalan fardhu) sehingga Aku mencintainya, dan jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, dan penglihatannya yang dengannya ia melihat, dan tangannya yang dengannya ia melakukan pekerjaan, dan kakinya yang dengannya ia melangkah, dan jika ia meminta niscaya Aku kabulkan, dan jika ia mohon perlindungan niscaya Aku akan melindunginya, dan tidak pernah Aku enggan sedikitpun terhadap pekerjaan yang Aku lakukan seperti keengganan-Ku ketika mencabut nyawa orang yang beriman, ia membenci (kesulitan) dalam menghadapi kematian, sedangkan Aku tidak suka menyiksanya (ketika ajalnya datang menjelang).” (HR. Bukhari).
Daftar 100 Sunnah Nabi:

Sunnah-sunnah Tidur
1. Tidur dalam keadaan berwudhu
2. Membaca surah al Ikhlash, al Falaq, dan an Naas sebelum tidur
3. Membaca takbir dan tasbih sebelum tidur
4. Berdoa ketika terbangun saat tidur
5. Berdoa ketika bangun dari tidur dengan doa yang datang dari Nabi

Beberpa Sunah Wudlu dan Shalat
6. Madhmadhah (berkumur) dan istinsyaq (mengirup air kedalam hidung) dengan satu cidukan air
7. Berwudhu sebelum mandi
8. Membaca tasyahhud setelah berwudhu
9. Hemat dalam penggunaan air
10. Shalat dua rakaat setelah berwudhu
11. Mengulangi apa yang diucapkan oleh muadzin, lalu bershalawat kepada Nabi
12. Banyak bersiwak
13. Bersegera pergi ke masjid
14. Pergi ke masjid dengan berjalan kaki
15. Bergegas menuju shalat dengan tenang dan berwibawa
16. Doa masuk dan keluar masjid
17. Shalat menggunakan sutrah (pembatas tempat sujud)
18. Iq’a di antara dua sujud
19. Tawarruk pada tasyahud yang kedua
20. Memperbanyak doa sebelum salam
21. Melaksanakan shalat sunnah rawatib
22. Shalat Dhuha
23. Qiyamullail
24. Shalat Witir
25. Shalat di atas dua sandal (Jika diyakini kesucian keduanya dari najis)
26. Shalat di masjid Qubba
27. Melaksanakan shalat sunnah di rumah
28. Shalat Istikharah
29. Diam di mushalla (tempat shalat) setelah shalat fajar sampai terbitnya matahari
30. Mandi pada hari Jum’at
31. Bergegas menuju shalat Jum’at di awal waktu
32. Mencari saat mustajab pada hari Jum’at
33. Pergi menuju shalat ‘Ied melalui satu jalan dan pulang melalui jalan yang lain
34. Shalat jenazah
35. Ziarah kubur

Sunnah-sunnah Puasa
36. Sahur
37. Menyegerakan ifthar (berbuka), setelah benar-benar terbenamnya matahari
38. Mendirikan malam-malam Ramadhan
39. I’tikaf di bulan Ramadhan, khususnya pada sepuluh hari terahir
40. Puasa enam hari di bulan Syawwal
41. Puasa tiga hari setiap bulan
42. Puasa hari ‘Arafah
43. Puasa ‘Asyura (10 Muharram)

Sunnah-sunnah Safar
44. Memilih kepala rombongan
45. Bertakbir ketika menanjak dan bertasbih tatkala menurun
46. Doa singgah di sebuah tempat
47. Singgah di masjid terlebih dahulu ketika datang dari safar

Sunnah-sunnah Pakaian dan Makanan
48. Berdoa ketika memakai baju baru
49. Memakai sandal dengan kaki kanan
50. Membaca basmalah ketika akan makan
51. Mengucapkan hamdalah setelah makan dan minum
52. Duduk ketika minum
53. Berkumur setelah minum susu
54. Tidak mencela makanan
55. Makan dengan tiga jari
56. Minum dan berobat dengan air zamzam
57. Makan sebelum shalat ‘Iedul Fitri

Dzikir dan do'a
58. Banyak membaca al Qur’an
59. Membaguskan suara saat membaca al Qur’an
60. Mengingat Allah di setiap waktu
61. Tasbih
62. Mendoakan orang yang bersin
63. Mendoakan orang yang sakit
64. Meletakan tangan di atas anggota badan yang sakit disertai dengan doa
65. Membaca doa ketika mendengar suara ayam jantan berkekuyuruk dan berlindung (kepada Allah) ketika mendengar ringkikan keledai
66. Membaca doa ketika turun hujan
67. Berzikir kepada Allah tatkala akan masuk ke dalam rumah
68. Zikir kepada Allah dalam majlis
69. Membaca doa ketika masuk ke dalam tempat buang hajat
70. Berdoa ketika angin bertiup dengan kencang
71. Mendoakan kaum muslimin secara tersembunyi (tanpa sepengetahuan mereka)
72. Berdoa tatkala tertimpa musibah
73. Menebarkan salam

Beberapa macam sunnah
74. Menuntut ilmu
75. Mohon izin masuk (ke dalam kamar atau rumah seseorang) sebanyak tiga kali
76. Tahnik anak yang baru lahir
77. Akikah untuk anak yang baru dilahirkan
78. Membuka sebagian anggota badan agar terkena air hujan
79. Menjenguk orang sakit
80. Senyum
81. Saling berkunjung karena Allah ta’ala
82. Seseorang menyampaikan kepada saudaranya bahwa ia mencintainya
83. Menahan (menutup mulutnya dengan tangan) pada saat menguap
84. Berbaik sangka kepada orang
85. Membantu keluarga dalam pekerjaan rumah tangga
86. Sunnah-sunnah fitrah
87. Menyantuni anak yatim
88. Menjauhi sifat pemarah
89. Menangis karena takut kepada Allah
90. Shadaqah jariyah
91. Membangun masjid
92. Mudah dalam menjual dan membeli
93. Menyingkirkan sesuatu yang membahayakan dari jalan
94. Shadaqah
95. Memperbanyak amal saleh pada sepuluh Dzulhijjah
96. Membunuh cicak
97. Melarang seseorang agar tidak membicarakan setiap apa yang ia dengar
98. Mengharapkan pahala dan keridhaan Allah ketika menafkahi keluarga
99. Lari-lari kecil saat thawaf
100. Mengerjakan amal saleh secara kontinyu walaupun sedikit

Nasehat-nasehat Para Ulama Salaf



Kewajiban Mengikuti Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata:
Sederhana dalam As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh di dalam bid’ah.” (Ibnu Nashr, 30, Al-Lalikai 1/88 no. 114, dan Al-Ibanah 1/320 no. 161)
Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata:
Tetaplah kamu beristiqamah dan berpegang dengan atsar serta jauhilah bid’ah.” (Al-I’tisham, 1/112)
Al-Imam Az-Zuhri rahimahullah berkata:
Ulama kita yang terdahulu selalu mengatakan: “Berpegang dengan As-Sunnah adalah keselamatan. Ilmu itu tercabut dengan segera, maka tegaknya ilmu adalah kekokohan Islam sedangkan dengan perginya para ulama akan hilang pula semua itu (ilmu dan agama).” (Al-Lalikai 1/94 no. 136 dan Ad-Darimi, 1/58 no. 16)
Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata:
Berhati-hatilah kamu, jangan sampai menulis masalah apapun dari ahli ahwa’, sedikit atau pun banyak. Berpeganglah dengan Ahlul Atsar dan Ahlus Sunnah.” (As-Siyar, 11/231)
Al-Imam Al-Auza’i rahimahullah berkata:
Berpeganglah dengan atsar Salafus Shalih meskipun seluruh manusia menolakmu dan jauhilah pendapat orang-orang (selain mereka) meskipun mereka menghiasi perkataannya terhadapmu.” (Asy-Syari’ah hal. 63)
(Lammuddurril Mantsur minal Qaulil Ma`tsur, karya Abu Abdillah Jamal bin Furaihan Al-Haritsi)
Introspeksi Diri
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata:
Sesungguhnya seorang mukmin adalah penanggung jawab atas dirinya, (karenanya hendaknya ia senantiasa) mengintrospeksi diri kerena Allah Subhanahu wa ta’ala semata.”
Adalah hisab (perhitungan amal) di Yaumul Qiyamah nanti akan terasa lebih ringan bagi suatu kaum yang (terbiasa) mengintrospeksi diri mereka selama masih di dunia, dan sungguh hisab tersebut akan menjadi perkara yang sangat memberatkan bagi kaum yang menjadikan masalah ini sebagai sesuatu yang tidak diperhitungkan.”
Sesungguhnya seorang mukmin (apabila) dikejutkan oleh sesuatu yang dikaguminya maka dia pun berbisik: ‘Demi Allah, sungguh aku benar-benar sangat menginginkanmu, dan sungguh kamulah yang sangat aku butuhkan. Akan tetapi demi Allah, tiada (alasan syar’i) yang dapat menyampaikanku kepadamu, maka menjauhlah dariku sejauh-jauhnya. Ada yang menghalangi antara aku denganmu’.”
Dan (jika) tanpa sengaja dia melakukan sesuatu yang melampaui batas, segera dia kembalikan pada dirinya sendiri sembari berucap: ‘Apa yang aku maukan dengan ini semua, ada apa denganku dan dengan ini? Demi Allah, tidak ada udzur (alasan) bagiku untuk melakukannya, dan demi Allah aku tidak akan mengulangi lagi selama-lamanya, insya Allah’.”
Sesungguhnya seorang mukmin adalah suatu kaum yang berpegang erat kepada Al Qur`an dan memaksa amalan-amalannya agar sesuai dengan Al Qur`an serta berpaling dari (hal-hal) yang dapat membinasakan diri mereka.”
Sesungguhnya seorang mukmin di dunia ini bagaikan tawanan yang (selalu) berusaha untuk terlepas dari perbudakan. Dia tidak pernah merasa aman dari sesuatupun hingga dia menghadap Allah, karena dia mengetahui bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua itu.”
“Seorang hamba akan senantiasa dalam kebaikan selama dia memiliki penasehat dari dalam dirinya sendiri. Dan mengintrospeksi diri merupakan perkara yang paling diutamakan.”
(Mawa’izh Lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 39, 40, 41)
Cinta Dunia Merupakan Dosa Besar
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
Tidaklah aku merasa heran terhadap sesuatu seperti keherananku atas orang yang tidak menganggap cinta dunia sebagai bagian dari dosa besar.
Demi Allah! Sungguh, mencintainya benar-benar termasuk dosa yang terbesar. Dan tidaklah dosa-dosa menjadi bercabang-cabang melainkan karena cinta dunia. Bukankah sebab disembahnya patung-patung serta dimaksiatinya Ar-Rahman tak lain karena cinta dunia dan lebih mengutamakannya? (Mawa’izh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 138)
Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullahu berkata:
Telah sampai kepadaku bahwasanya akan datang satu masa kepada umat manusia di mana pada masa itu hati-hati manusia dipenuhi oleh kecintaan terhadap dunia, sehingga hati-hati tersebut tidak dapat dimasuki rasa takut terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dan itu dapat engkau ketahui apabila engkau memenuhi sebuah kantong kulit dengan sesuatu hingga penuh, kemudian engkau bermaksud memasukkan barang lain ke dalamnya namun engkau tidak mendapati tempat untuknya.”
Beliau rahimahullahu berkata pula:
Sungguh aku benar-benar dapat mengenali kecintaan seseorang terhadap dunia dari (cara) penghormatannya kepada ahli dunia.”
(Mawa’izh Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri, hal. 120)
Kejelekan-kejelekan Harta
Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullahu berkata:
Isa bin Maryam ‘alaihissalam bersabda: “Cinta dunia adalah pangkal segala kesalahan, dan pada harta terdapat penyakit yang sangat banyak.”
Beliau ditanya: “Wahai ruh (ciptaan) Allah, apa penyakit-penyakitnya?”
Beliau menjawab: “Tidak ditunaikan haknya.”
Mereka menukas: “Jika haknya sudah ditunaikan?”
Beliau menjawab: “Tidak selamat dari membanggakannya dan menyombongkannya.”
Mereka menimpali: “Jika selamat dari bangga dan sombong?
Beliau menjawab: “Memperindah dan mempermegahnya akan menyibukkan dari dzikrullah (mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala).”
(Mawa’izh Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri, hal. 81)
Beliau rahimahullahu berkata:
Kelebihan dunia adalah kekejian di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat.
Beliau ditanya: “Apa yang dimaksud dengan kelebihan dunia?”
Beliau menjawab: “Yakni engkau memiliki kelebihan pakaian sedangkan saudaramu telanjang; dan engkau memiliki kelebihan sepatu sementara saudaramu tidak memiliki alas kaki.”
(Mawa’izh Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri, hal. 76)
Sabar Saat Mendapat Musibah
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu berkata:
Kebaikan yang tiada kejelekan padanya adalah bersyukur ketika sehat wal afiat, serta bersabar ketika diuji dengan musibah. Betapa banyak manusia yang dianugerahi berbagai kenikmatan namun tiada mensyukurinya. Dan betapa banyak manusia yang ditimpa suatu musibah akan tetapi tidak bersabar atasnya.” (Mawa’izh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 158)
Beliau rahimahullahu juga berkata:
Tidaklah seorang hamba menahan sesuatu yang lebih besar daripada menahan al-hilm (kesantunan) di kala marah dan menahan kesabaran ketika ditimpa musibah.” (Mawa’izh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 62)
Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullahu berkata:
Tiga perkara yang merupakan bagian dari kesabaran; engkau tidak menceritakan musibah yang tengah menimpamu, tidak pula sakit yang engkau derita, serta tidak merekomendasikan dirimu sendiri.” (Mawa’izh Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri, hal. 81)
Beragam Tujuan dalam Menuntut Ilmu
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
Janganlah kalian mempelajari ilmu karena tiga hal: (1) dalam rangka debat kusir dengan orang-orang bodoh, (2) untuk mendebat para ulama, atau (3) memalingkan wajah-wajah manusia ke arah kalian. Carilah apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan ucapan dan perbuatan kalian. Karena, sesungguhnya itulah yang kekal abadi, sedangkan yang selain itu akan hilang dan pergi.” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1/45)
Ishaq ibnu Ath-Thiba’ rahimahullahu berkata: Aku mendengar Hammad bin Salamah rahimahullahu berkata: “Barangsiapa mencari (ilmu, -pen.) hadits untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membuat makar atasnya.”
Waki’ rahimahullahu berkata:
Tidaklah kita hidup melainkan dalam suatu tutupan. Andaikata tutupan tersebut disingkap, niscaya akan memperlihatkan suatu perkara yang besar, yakni kejujuran niat.”
Al-Hafizh Adz-Dzahabi rahimahullahu berkata:
Menuntut ilmu yang merupakan perkara yang wajib dan sunnah yang sangat ditekankan, namun terkadang menjadi sesuatu yang tercela pada sebagian orang. Seperti halnya seseorang yang menimba ilmu agar dapat berjalan bersama (disetarakan, -pen.) dengan para ulama, atau supaya dapat mendebat kusir orang-orang yang bodoh, atau untuk memalingkan mata manusia ke arahnya, atau supaya diagungkan dan dikedepankan, atau dalam rangka meraih dunia, harta, kedudukan dan jabatan yang tinggi. Ini semua merupakan salah satu dari tiga golongan manusia yang api neraka dinyalakan (sebagai balasan, -pen.) bagi mereka.”
(An-Nubadz fi Adabi Thalabil ‘Ilmi, hal. 10-11, Penulis : Al-Ustadz Zainul Arifin
Larangan Berfatwa Tanpa Bimbingan Salafush Shalih
Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata:
Siapa saja yang mengatakan sesuatu dengan hawa nafsunya, yang tidak ada seorang imampun yang mendahuluinya dalam permasalahan tersebut, baik Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ataupun para sahabat beliau, maka sungguh dia telah mengadakan perkara baru dalam Islam. Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: ‘Barangsiapa yang mengada-ada atau membuat-buat perkara baru dalam Islam maka baginya laknat Allah Subhanahu wa Ta’ala, para malaikat, dan manusia seluruhnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menerima infaq dan tebusan apapun darinya’.”
Al-Imam Ahmad rahimahullahu berkata kepada sebagian muridnya:
Hati-hati engkau, (jangan, -pen.) mengucapkan satu masalah pun (dalam agama pen.) yang engkau tidak memiliki imam (salaf, -pen.) dalam masalah tersebut.”
Beliau rahimahullahu juga berkata dalam riwayat Al-Maimuni:
Barangsiapa mengatakan sesuatu yang tidak ada imam atasnya, aku khawatir dia akan salah.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu berkata:
Adapun para imam dan para ulama ahlul hadits, sungguh mereka semua mengikuti hadits yang shahih apa adanya bila hadits tersebut diamalkan oleh para sahabat, generasi sesudah mereka (tabi’in) atau sekelompok dari mereka. Adapun sesuatu yang disepakati oleh salafush shalih untuk ditinggalkan maka tidak boleh dikerjakan. Karena sesungguhnya tidaklah mereka meninggalkannya melainkan atas dasar ilmu bahwa perkara tersebut tidak (pantas, -pen.) dikerjakan.”
(An-Nubadz Fi Adabi Thalabil ‘Ilmi, hal. 113-115, Penulis : Al-Ustadz Zainul Arifin )
Sebab Hilangnya Agama
Abdullah bin Mas’ud berkata:
Jangan ada dari kalian taklid kepada siapapun dalam perkara agama sehingga bila ia beriman (kamu) ikut beriman dan bila ia kafir (kamu) ikut pula kafir. Jika kamu ingin berteladan, ambillah contoh orang-orang yang telah mati, sebab yang masih hidup tidak aman dari fitnah”.
Abdullah bin Ad-Dailamy berkata:
Sebab pertama hilangnya agama ini adalah ditinggalkannya As Sunnah (ajaran Nabi). Agama ini akan hilang Sunah demi Sunnah sebagaimana lepasnya tali seutas demi seutas”.
Abdullah bin ‘Athiyah berkata:
Tidaklah suatu kaum berbuat bid’ah dalam agama kecuali Allah akan mencabut dari mereka satu Sunnah yang semisalnya. Dan Sunnah itu tidak akan kembali kepada mereka sampai hari kiamat”.
Az-Zuhri berkata:
Ulama kami yang terdahulu selalu mengingatkan bahwa berpegang teguh dengan As-Sunnah adalah keselamatan. Ilmu akan dicabut dengan segera. Tegaknya ilmu adalah kekokohan agama dan dunia sedangkan hilangnya ilmu maka hilang pula semuanya”.
Diambil dari kitab Lammudurul Mantsur Minal Qaulil Ma’tsur yang disusun oleh Abu Abdillah Jamal bin Furaihan Al Haritsy.
Lakukanlah Hal-hal yang Bermanfaat
‘Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullahu berkata:
Barangsiapa beranggapan perkataannya merupakan bagian dari perbuatannya (niscaya) menjadi sedikit perkataannya, kecuali dalam perkara yang bermanfaat baginya.”
‘Umar bin Qais Al-Mula’i rahimahullahu berkata:
Sseorang melewati Luqman (Al-Hakim) di saat manusia berkerumun di sisinya. Orang tersebut berkata kepada Luqman: “Bukankah engkau dahulu budak bani Fulan?” Luqman menjawab: “Benar.”
Orang itu berkata lagi, “Engkau yang dulu menggembala (ternak) di sekitar gunung ini dan itu?” Luqman menjawab: “Benar.”
Orang itu bertanya lagi: “Lalu apa yang menyebabkanmu meraih kedudukan sebagaimana yang aku lihat ini?” Luqman menjawab: “Selalu jujur dalam berucap dan banyak berdiam dari perkara-perkara yang tiada berfaedah bagi diriku.
Abu ‘Ubaidah meriwayatkan dari Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu bahwasanya beliau berkata:
Termasuk tanda-tanda berpalingnya Allah Subhanahu wa Ta’ala dari seorang hamba adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kesibukannya dalam perkara-perkara yang tidak berguna bagi dirinya.”
Sahl At-Tustari rahimahullahu berkata:
Barangsiapa (suka) berbicara mengenai permasalahan yang tidak ada manfaatnya niscaya diharamkan baginya kejujuran.”
Ma’ruf rahimahullahu berkata: “Pembicaraan seorang hamba tentang masalah-masalah yang tidak ada faedahnya merupakan kehinaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala (untuknya).”
(Jami’ul ‘Ulum wal Hikam 1/290-294)
Orang Yang Tidak Boleh Diambil Ilmunya
Abdurrahman bin Mahdi rahimahullahu berkata:
Ada tiga (golongan) yang tidak boleh diambil ilmunya, (yakni): (1) Seseorang yang tertuduh dengan kedustaan, (2) Ahlul bid’ah yang mengajak (manusia) kepada kebid’ahannya, dan (3) seseorang yang dirinya didominasi oleh keraguan serta kesalahan-kesalahan.
Al-Imam Malik rahimahullahu berkata:
Tidak boleh seseorang mengambil ilmu dari empat (jenis manusia) dan boleh mengambilnya dari selain mereka (yaitu): (1) Ilmu tidak diambil dari orang-orang bodoh, (2) Tidak diambil dari pengekor hawa nafsu yang menyeru manusia kepada hawa nafsunya, (3) Tidak pula dari seorang pendusta yang biasa berdusta dalam pembicaraan-pembicaraan manusia meskipun tidak tertuduh berdusta pada hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, (4) Tidak pula dari seorang syaikh yang memiliki keutamaan, keshalihan serta ahli ibadah tetapi dia tidak lagi mengetahui apa yang tengah dibicarakannya.” (n-Nubadz fi ‘Adab Thalabil ‘Ilmi, hal. 22-23)
Musibah
Al-Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata:
Menangislah kalian atas orang-orang yang ditimpa bencana. Jika dosa-dosa kalian lebih besar dari dosa-dosa mereka (yang ditimpa musibah, red), maka ada kemungkinan kalian bakal dihukum atas dosa-dosa yang telah kalian perbuat, sebagaimana mereka telah mendapat hukumannya, atau bahkan lebih dahsyat dari itu.”(Mawa’izh Al-Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah hal. 73)
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala benar-benar menjanjikan adanya ujian bagi hamba-Nya yang beriman, sebagaimana seseorang berwasiat akan kebaikan pada keluarganya.”(Mawa’izh Al-Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah hal. 111)
“Tidak ada musibah yang lebih besar dari musibah yang menimpa kita, (di mana) salah seorang dari kita membaca Al-Qur’an malam dan siang akan tetapi tidak mengamalkannya, sedangkan semua itu adalah risalah-risalah dari Rabb kita untuk kita.” (Mawa’izh Al-Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah hal. 32)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
Seorang mukmin itu berbeda dengan orang kafir dengan sebab dia beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, membenarkan apa saja yang dikabarkan oleh para Rasul tersebut, menaati segala yang mereka perintahkan dan mengikuti apa saja yang diridhai dan dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan bukannya (pasrah) terhadap ketentuan dan takdir-Nya yang berupa kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan-kemaksiatan. Akan tetapi (hendaknya) dia ridha terhadap musibah yang menimpanya bukan terhadap perbuatan-perbuatan tercela yang telah dilakukannya. Maka terhadap dosa-dosanya, dia beristighfar (minta ampun) dan dengan musibah-musibah yang menimpanya dia bersabar.”
(Makarimul Akhlaq, Syaikhul Islam Taqiyuddin Ahmad bin Taimiyyah, hal. 281)
Dikutip dari http://www.asysyariah.com kumpulan permata salaf.